STRUKTUR
DAN KONSTRUKSI JEMBATAN SURAMADU
Jembatan Nasional Suramadu
adalah jembatan yang melintasi Selat
Madura, menghubungkan Pulau Jawa
(di Surabaya) dan Pulau Madura (di Bangkalan, tepatnya timur Kamal), Indonesia.
Dengan panjang 5.438 m, jembatan
ini merupakan jembatan terpanjang di
Indonesia saat ini. Jembatan terpanjang di Asia Tenggara ialah Bang Na
Expressway di Thailand (54 km). Jembatan Suramadu terdiri dari tiga bagian
yaitu jalan layang (causeway), jembatan
penghubung (approach bridge), dan jembatan utama (main bridge).
Jembatan
ini diresmikan awal pembangunannya oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada 20
Agustus 2003 dan diresmikan pembukaannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
pada 10 Juni 2009. Pembangunan jembatan ini ditujukan untuk mempercepat
pembangunan di Pulau Madura, meliputi bidang infrastruktur dan ekonomi di
Madura, yang relatif tertinggal dibandingkan kawasan lain di Jawa Timur.
Perkiraan biaya pembangunan jembatan ini adalah 4,5 triliun rupiah.
Pembuatan
jembatan ini dilakukan dari tiga sisi, baik sisi Bangkalan maupun sisi
Surabaya. Sementara itu, secara bersamaan juga dilakukan pembangunan bentang
tengah yang terdiri dari main bridge dan approach bridge.
Berikut
adalah Rangkuman dari DESAIN dan
METODE KONSTRUKSI Jembatan
Suramadu yang diunduh dari Departemen
Pekerjaan Umum Direktorat JenderalBinaMarga.
DESAIN
Lokasi
casting yard berada di Marina Shipyard,
Desa Sidorukun, Gresik, dengan luasan sekitar 30.000m2 berada pada tepi laut dengan
kedalaman yang mencukupi sehingga memudahkan loading/unloading material dari
laut. Jarak dari casting yard ke lokasi proyek bentang tengah sekitar 12 km, yang dapat ditempuh sekitar
45-60 menit dengan speed boat.
Terdiri
dari 36 bentang untuk sisi Surabaya dan 45 bentang sisi Madura
dengan panjang masing-masing 40 meter.
Konstruksi bangunan diatas menggunakan
PCI Girder. Sedangkan untuk bagian bawah menggunakan pondasi pipa baja
berdiameter 60 cm dengan panjang
rata-rata 25 meter untuk sisi surabaya dan 27 meter untuk sisi Madura.
Konstruksinya
terdiri dari pondasi bored pile 2,4 meter dengan panjang sekitar 80 meter, 2
Pylon kembar dengan ketinggian 140 meter dan lantai komposit double plane yang
ditopang oleh cable stayed dengan bentang 192 m + 434 m + 192 m. Ketinggian
vertical bebas untuk navigasi bentang utama adalah 35 meter.
Pembagian
Lajur Jalan
§ Lebar
Jembatan = 2 x 15.0 m
§ Lajur
kendaraan = 2 x 2 x 3.50 m
§ Lajur
lambat (darurat) = 2 x 2.75 m
§ Kelandaian
maksimum = 3%
Lajur
kendaraan
§ Kendaraan
roda 4 terdiri dari 4 lajur cepat dan 2 lajur darurat
§ Kendaraan
roda 2 terdiri dari 2 lajur
Detail Pylon
Konstruksi Pylon bentang utama setinggi 146 meter, dengan menggunakan borepile berdiameter 2,4 meter dengan kedalaman 71 meter, Ketinggian vertikal bebas (untuk navigasi) bentang utama adalah 35 meter dari permukaan laut
Konstruksi Pylon bentang utama setinggi 146 meter, dengan menggunakan borepile berdiameter 2,4 meter dengan kedalaman 71 meter, Ketinggian vertikal bebas (untuk navigasi) bentang utama adalah 35 meter dari permukaan laut
Approach
Bridge
Untuk bangunan atas menggunakan beton Presstressed Box Girder dengan bentang 80 meter sebanyak 7 bentang, baik untuk sisi Surabaya maupun sisi Madura. Sedangkan struktur bawah terdiri dari pondasi bored pile berdiameter 180 cm dengan panjang 60-90 meter.
Untuk bangunan atas menggunakan beton Presstressed Box Girder dengan bentang 80 meter sebanyak 7 bentang, baik untuk sisi Surabaya maupun sisi Madura. Sedangkan struktur bawah terdiri dari pondasi bored pile berdiameter 180 cm dengan panjang 60-90 meter.
METODE KONSTRUKSI
Membangun Aktivitas di Tengah Laut Metode Konstruksi Bentang Tengah, proses paling rumit dan kompleks. Sebuah aktivitas di tengah laut yang butuh kejelian dengan tetap memperhatikan keselamatan kerja.
Metode konstruksi merupakan suatu tahapan pelaksanaan pekerjaan pada proses konstruksi. Di Proyek Pembangunan Jembatan Suramadu terdapat dua metode konstruksi. Metode konstruksi cable stayed dan metode konstruksi approach bridge.
Concreate Box Girder
Sesuai untuk kebutuhan bentang panjang, maka dipilihlah metode balance cantilever. Metode ini cocok dilakukan untuk pekerjaan di laut dengan bentang 120 meter. Metode pengecoran box girder adalah menggunakan form traveller, yang terdiri dari sistem trust stimuler utama, sistem bottom basket, sistem suspensi, sistem form work, sistem anchoring dan sistem gerak.
Membangun Aktivitas di Tengah Laut Metode Konstruksi Bentang Tengah, proses paling rumit dan kompleks. Sebuah aktivitas di tengah laut yang butuh kejelian dengan tetap memperhatikan keselamatan kerja.
Metode konstruksi merupakan suatu tahapan pelaksanaan pekerjaan pada proses konstruksi. Di Proyek Pembangunan Jembatan Suramadu terdapat dua metode konstruksi. Metode konstruksi cable stayed dan metode konstruksi approach bridge.
Concreate Box Girder
Sesuai untuk kebutuhan bentang panjang, maka dipilihlah metode balance cantilever. Metode ini cocok dilakukan untuk pekerjaan di laut dengan bentang 120 meter. Metode pengecoran box girder adalah menggunakan form traveller, yang terdiri dari sistem trust stimuler utama, sistem bottom basket, sistem suspensi, sistem form work, sistem anchoring dan sistem gerak.
Sistem form
work terdiri dari side
formwork, inner
form work dan diafragma formwork. Formwork
siap digunakan setelah seluruh kegiatan perangkaian selesai. Proses semifinish
rebar dilakukan di stockyard dan proses finalisasi rebar dilakukan di lokasi
pekerjaan. Penempatan rebar dilakukan beriringan langkah demi langkah dengan
proses formwork dan pengecoran. Proses penempatan rebar dilakukan setelah
formwork terpasang.
Pengecoran segmental box girder yang akan digunakan adalah pengecoran cast insitu. Pengecoran rebar dilakukan setelah rebar dan duct terpasang dengan baik. Pengecoran dilakukan dengan menggunakan concrete pump dengan bantuan pipa.
Pengecoran segmental box girder yang akan digunakan adalah pengecoran cast insitu. Pengecoran rebar dilakukan setelah rebar dan duct terpasang dengan baik. Pengecoran dilakukan dengan menggunakan concrete pump dengan bantuan pipa.
Pekerjaan
stressing adalah pekerjaan yang sangat penting untuk pekerjaan bentang panjang
yang kontinyu.
V-Pier (Tumpuan Cantilever Approach Bridge & Cable Stay)
V-Pier (Tumpuan Cantilever Approach Bridge & Cable Stay)
Pada
review desain Pier 42 dan Pier 45 berbentuk V, V - Pier merupakan rigid frame
dan mempunyai panjang deck longitudinal sepanjang 32 m. V - pier digunakan
sebagai tumpuan balance cantilever approach bridge dan cable stay Main Span,
karena itu pekerjaan V - Pier menjadi pekerjaan yang krusial.
Pier Table
Tahap - tahap pekerjaan pier
table adalah pemasangan concrete box bagian bawah rencana Pier table pemasangan
horisontal IWF suport dan vertikal IWF support pemasangan side formwork, inner
formwork dan bottom formwork.
Side formwork akan didukung steel trust sedangkan inner formwork akan didukung oleh portal bracing. Formwork frame dibentuk dari berbagai kombinasi bentuk baja dan plat. Pekerjaan pemotongan dan pembengkokan rebar akan dilakukan di stock yard sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan. Proses finalisasi perakitan dilakukan dilokasi pekerjaan. Pengecoran pier table dilakukan dalam dua kali pengecoran, bottom slab dan sebagian web akan dicor terlebih dahulu sedangkan top slab dan sebagian web sisanya akan dicor pada pengecoran ke dua.
Pekerjaan stressing vertikal akan dilakukan setelah pekerjaan pier table memenuhi kekuatan yang dipersyaratkan.
Side formwork akan didukung steel trust sedangkan inner formwork akan didukung oleh portal bracing. Formwork frame dibentuk dari berbagai kombinasi bentuk baja dan plat. Pekerjaan pemotongan dan pembengkokan rebar akan dilakukan di stock yard sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan. Proses finalisasi perakitan dilakukan dilokasi pekerjaan. Pengecoran pier table dilakukan dalam dua kali pengecoran, bottom slab dan sebagian web akan dicor terlebih dahulu sedangkan top slab dan sebagian web sisanya akan dicor pada pengecoran ke dua.
Pekerjaan stressing vertikal akan dilakukan setelah pekerjaan pier table memenuhi kekuatan yang dipersyaratkan.
Pier Cap & Pier Work
Seluruh persiapan untuk pekerjaan form work
dilakukan di stock yard, balok IWF steel plat dan balok kayu dipindahkan dari
stock yard ke ponton material pembuatan form work untuk pile cap diangkut dari
dermaga Gresik menuju lokasi pile cap dengan menggunakan ponton form work
ponton. Seluruh bahan penyusun beton dibawa menuju ke ponton baching plan.
Tahap - tahap pekerjaan pembuatan form work pile cap adalah :
- Pemasangan steel plat yg diklem yg digunakan sebagai dudukan steel support. Pemasangan balok penyangga searah longitudinal balok jembatan dan balok penyangga arah transversal jembatan sebagai penerus beban dari balok penyangga dengan baja IWF.
- Pemasangan balok bottom formwork dan multiplek. skirting panel dipersiapkan selain sebagai bagian dari pile cap juga digunakan sebagai side form work.
- Skirting panel merupakan segmental precast concrete. pemasangan rebar dilakukan setelah proses instalasi botom dan side form work selesai perangkaian rebar dari semi finis menjadi fix di lokasi pekerjaan pile cap.
- Rebar pertama dipasang untuk pengecoran beton pertama setinggi 0.5 meter.
Setelah beton cukup kuat
pemasangan rebar dilanjutkan ke tahap berikutnya. Penulangan beton pertama
setinggi 0.5 meter, dilakukan setelah bottom form work, side form work dan
rebar terpasang. Beton setinggi 0.5 meter selain digunakan sebagai penahan
untuk tahap pengecoran selanjutnya juga, digunakan sebagai tumpuan pemasangan
skirting panel.
Metode pengecoran beton yang
digunakan adalah dengan menggunakan pipa. Saat pengecoran, beton tidak boleh
dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 150 cm. Pemasangan climbing form dimulai
dari pemasangan bottom formwork dilanjutkan side formwork pada keempat sisi.
Setelah beton mencapai kekuatan
yang dipersyaratkan climbing form dapat dipindahkan ke segment selanjutnya.
pekerjaan ter-sebut diulang sampai pada tinggi pier yg ditentukan. Penempatan
rebar dilakukan beriringan langkah demi langkah dengan proses form work dan
pengecoran setelah form work terpasang. Pekerjaan tahap pertama rebar
dilanjutkan dengan pekerjaan pengecoran. Begitu seterusnya hingga ketinggian
yang ditentukan. Pengecoran beton untuk pier dilakukan dalam beberapa tahap tergantung
pada ketinggian pier.
METODE KONSTRUKSI APPROACH BRIDGE
Pondasi Bored Pile
Untuk mengurangi pekerjaan di laut beberapa persiapan seperti perakitan rebar, dilakukan di stock yard. Penyiapan bahan baku untuk beton dan casing pipa dilakukan di stock yard Gresik sedangkan untuk semen SBC dilakukan di dermaga Gresik. Peralatan bor dipersiapkan di atas ponton yang meliputi peralatan driving casing dan drilling.
Tahap-tahap pekerjaan
yang dilakukan pada saat driving casing adalah:
- Pemasangan jacking ponton pada saat tiba dilokasi pengeboran agar tidak terjadi pergerakan pada saat dilakukan pengeboran dan pemancangan.
- Pengeboran casing pipa berdiameter 2250 mm dengan tebal minimum 20 mm, digunakan bore pile berdiameter 2200 mm dengan tujuan memberi ruang dan toleransi bagi mesin bor pada waktu pekerjaan pengeboran.
- Pemasangan vibratory hamer di atas pipa, dilakukan pada saat casing pipa sudah berada di posisinya.
- Pemasangan casing pipa sampai pada kedalaman kurang lebih 30 meter.
Pekerjaan pengeboran dengan methode RCD
(Reserved Circular Drill), dilakukan setelah pemancangan casing pipa selesai.
Mesin bor diletakkan di atas casing terpasang. Pekerjaan pengeboran dilakukan
sampai pada kedalaman kurang lebih 45 meter dari permukaan pile. Persyaratan
toleransi yang ditentukan yaitu 20 mm per meter panjang bangbor yang tidak
tertutup casing Diameter Lubang dalam segala arah tidak boleh melebihi 5 persen
dari diameter yang ditentukan. Lumpur hasil pengeboran diletakkan di disposal
ponton dan dibuang di tempat yang sudah ditentukan sejauh 5 km dari lokasi
pekerjaan.
Persiapan untuk proses pengecoran
dimulai dari pengangkutan raw material dari stock yard menuju ke dermaga dengan
menggunakan dump truck. Raw material dan semen SBC akan diangkut dengan
menggunakan feeder ponton menuju lokasi pengeboran. Pemasangan rebar dilakukan
setelah lubang bor dibersihkan. Penyambungan antar segmen dilakukan dengan
menggunakan mekanikal kopler.
Untuk pembentukan suatu gaya tulangan
yang utuh jumlah sambungan pada satu potongan yang sama tidak boleh lebih dari
setengah jumlah rebar yang terpasang. Metode yang digunakan untuk pengecoran
dibawah air adalah dengan menggunakan Tremix Pipe. Beton harus mempunyai
kekuatan yang cukup dan nilai slump dijaga pada 18-22 cm. Beton yang digunakan
pada pekerjaan bore pile ini adalah beton k-300.
METODE KONSTRUKSI CABLE STAYED
Pelaksanaan Pekerjaan Platform
Platform merupakan konstruksi pendukung sementara yang berfungsi sebagai tempat untuk menginstalasi batching plan, menyimpan material seperti tiang pancang serta sebagai tempat bagi berbagai aktivitas di tengah laut selama kegiatan konstruksi berlangsung.
Pelaksanaan
Pekerjaan Bore Pile
- Pemasangan Casing Baja.
- Pengeboran sampai kedelaman yang diinginkan.
- Pemasangan tulangan Pengecoran lubang bored pile dengan beton.
Pelaksanaan
Pekerjaan Pile Cap
- Setelah pekerjaan bored pile selesai dikerjakan, semua komponen platform yang menumpu ke steel casing di bongkar.
- Caisson baja yang berfungsi sebagai bekisting bawah pile cap kemudian dipasang.
- Pengecoran lapisan sealing concrete untuk menahan masukkan air laut ke pile cap Pemasangan tulangan pile cap.
- Pengecoran beton pile cap yang dilakukan tiga lapis.
Pelaksanaan
Pekerjaan Pylon
- Konstruksi dasar pylon dan lengan bawah dari pylon.
- Instalasi elevator pada pylon.
- Konstruksi balok pengikat pylon bagian bawah.
- Konstruksi lengah pylon di tengah.
- Konstruksi balok pengikat tengah.
- Konstruksi lengan atas pylon.
- Konstruksi balok pengikat atas.
Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Atas
- Pemasangan struktur bantu sementara di atas pile cap.
- Pemasangan segmen girder baja pertama dengan crane barge, hubungan antara segmen dengan pylon dibuat tetap (fix) untuk sementara.
- Pemasangan cantilever crane pada lantai jembatan untuk mengakat segmen berikutnya.
- Pemasangan girder baja dengan menggunakan cantilever crane diikuti dengan penenganan kabel.
- Pemasangan pelat
lantai jembatan pada segmen pertama dan kedua dilanjutkan dengan
pengecoran sambungan.
- Pemasangan girder baja selanjutnya dengan menggunakan cantilever crane diikuti dengan peregangan kabel. Pada saat bersamaan dipasang pilar sementara di dekat pilar V.
PLAT LANTAI
Pekerjaan plat lantai jembatan terdiri dari beberapa
tahapan, yaitu: tahap persiapan, pembesian lantai, dan pengecoran plat lantai.
Pekerjaan persipan dimulai dari penyiapan material besi di stockyard untuk
selanjutnya potongan besi dibawa ke lokasi pembesian dengan menggunakan truk.
Besi
yang sudah difabrikasi di gudang diletakkan atau ditata berdasarkan tipe yang
ada pada . Hal ini dilakukan untuk memudahkan proses pemasangan tulangan. Untuk
menghindari adanya karat akibat angin dan air laut, besi ditutup dengan menggunakan
terpal. Selain itu disiapkan scupper juga dan pipa PVC. Untuk mengetahui posisi
dan elevasi pembesian, dilakukan pengukuran, dengan menggunakan teodolit dan
waterpass. Yang pertama dipasang adalah tulangan dalam arah lebar jembatan
kemudian dalam arah memanjang. Selanjutnya adalah pembesian pembatas jembatan
pada bagian tepi. Sebagai proses terakhir pembesian dilakukan pemasangan
dudukan untuk kanal dan baja WF yang berfungsi untuk memudahkan pelaksanaan
pengecoran dan menghindarkan terinjaknya tulangan pada saat pengecoran. Persiapan
terakhir sebelum dilakukan pengecoran adalah pembersihan lokasi pembesian dari
kotoran berupa sisa-sisa kawat bendrat maupun kotoran lain yang dapat
mengganggu pada saat pengecoran. Pengecoran dilakukan dengan menggunakan beton K
-350 yang dilaksanakan dalam satu tahap. Setelah pengecoran selesai
dilakukan, beton tersebut kemudian dirawat curring dengan menggunakan curring
compound yang bertujuan untuk menghindarkan terjadi keretakan (cracked) .
Metode dengan karung basah juga dilaksanakan curing sampai dengan umur beton 28
hari.
DIAFRAGMA & DECK SLAB
Diafragma
adalah elemen struktur yang berfungsi untuk memberikan ikatan antara PCI
Girder sehingga
akan memberikan kestabilan pada masing PCI Girder dalam arah horisontal. Sistem
difragma yang digunakan pada causeway Jembatan Suramadu adalah sistem pracetak.
Pengikatan tersebut dilakukan dalam bentuk pemberian stressing pada diafragma
dan PCI Girder sehingga dapat bekerja sebagai satu kesatuan. Deck slab
merupakan elemen non-struktural yang berfungsi sebagai lantai kerja dan
bekisting bagi plat lantai jembatan. Deck slab tersebut dibuat dari beton
dengan mutu K-350
PCI GIRDER
Penggunaan Balok PCI Girder
Struktur
atas causeway Proyek Jembatan Suramadu menggunakan balok PCI Girder berkekuatan
beton K-500, dengan panjang 40 meter, yang terbagi menjadi 7 segmen. Pembagian
ini mengingat kondisi lapangan yang tidak memungkinkan, untuk memindahkan balok
PCI Girder tersebut secara utuh --sesuai panjang bentang--, dari lokasi
pembuatan (pabrik) ke lokasi pemasangan. Selanjutnya dilakukan post tension
dengan menggabungkan beberapa segmen balok untuk kemudian disatukan dengan menggunakan
perekat dan ditegangkan (stressing).
Stressing Girder
Hal
penting yang harus diperhatikan dalam pembuatan PCI Girder ini adalah elevasi
stressing bed. Lokasi post tensioning harus diusahakan sedatar mungkin agar
tidak menyebabkan girder mengalami perpindahan dalam arah lateral. Setelah itu
ketujuh segmen balok girder yang telah menjadi satu kesatuan, dijajarkan sesuai
bagiannya. Sebelumnya dipersiapkan terlebih dahulu perletakan sementara untuk
masing-masing segmen. Di bagian ujung pertemuan harus diberi oli atau pelumas
agar balok dapat bergerak mengimbangi gaya pratekan yang diberikan.
Kabel strand dipotong sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Pemotongan diusahakan seminimal mungkin agar tidak ada kabel yang terbuang. Berikutnya kabel strand dimasukkan ke dalam duct secara manual pada tiap-tiap tendon sesuai dengan perencanaan. Lalu di pasang pengunci kabel strand di ujung kabel. Penegangan (stressing) dilakukan sampai tegangan 8.000 Psi dengan dilakukan pengontrol tegangan dan perpanjangan kabel. Pencatatan dilakukan pada setiap kenaikan tegangan 1.000-2.000Psi. Dan hasilnya dibandingkan dengan perhitungan teoritis yang dilakukan sebelum penarikan.
Kabel strand dipotong sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Pemotongan diusahakan seminimal mungkin agar tidak ada kabel yang terbuang. Berikutnya kabel strand dimasukkan ke dalam duct secara manual pada tiap-tiap tendon sesuai dengan perencanaan. Lalu di pasang pengunci kabel strand di ujung kabel. Penegangan (stressing) dilakukan sampai tegangan 8.000 Psi dengan dilakukan pengontrol tegangan dan perpanjangan kabel. Pencatatan dilakukan pada setiap kenaikan tegangan 1.000-2.000Psi. Dan hasilnya dibandingkan dengan perhitungan teoritis yang dilakukan sebelum penarikan.
ERECTION GIRDER
Metode
pelaksanaan pemasangan PCI Girder untuk sisi Surabaya dan Madura memiliki
perbedaan. Hal ini disebabkan karena perbedaan kondisi setempat. Di sisi
Madura, kedalaman laut relatif dalam dan tidak terpengaruh adanya pasang-surut
air laut. Sedangkan di sisi Surabaya, kondisi laut cukup dangkal dan sangat
terpengaruh pasang-surut. Hal ini menyebabkan sistem yang digunakan berbeda. Di
sisi Surabaya digunakan metode 'kura-kura' atau roller , sedangkan di sisi
Madura Menggunakan crane.
Metode pelaksanaan pemasangan PCI
Girder untuk sisi Surabaya dan Madura memiliki perbedaan. Hal ini disebabkan
karena perbedaan kondisi setempat. Di sisi Madura, kedalaman laut relatif dalam
dan tidak terpengaruh adanya pasang-surut air laut. Sedangkan di sisi Surabaya,
kondisi laut cukup dangkal dan sangat terpengaruh pasang-surut. Hal ini
menyebabkan sistem yang digunakan berbeda. Di sisi Surabaya digunakan metode
'kura-kura' atau roller , sedangkan di sisi Madura Menggunakan crane.
Panjang
PCI Girder setelah terangkai adalah 40 meter, dengan tinggi 2,1 meter, dan
berat 80 ton. PCI Girder tersebut didesain untuk hanya menerima beban vertikal
dan tidak untuk menerima beban horisontal. Hal ini menyebabkan proses pengangkutan
PCI Girder tersebut dari lokasi penyimpanan (stockyard) sampai ke lokasi
pemasangan harus dibuat sedatar dan selurus mungkin. Ini untuk menghindarkan
terjadinya gaya horisontal akibat gerakan truk yang berlebihan yang dapat
menyebabkan balok girder patah. Tahapan pemindahan girder dimulai dengan
pengangkatan menggunakan dua crane dan diletakkan pada boogy . Girder tersebut
kemudian diangkut dengan boogy ke masingmasing pier. Proses selanjutnya adalah
pemindahan dari boogy ke pile cap yang dilaksanakan dengan metode yang berbeda
antara sisi Surabaya dan sisi Madura.
ABUTMENT & PIER HEAD
Pelaksanaan Pembuatan Dilakukan Bertahap
Dimensi
Pile Cap
- Dimensi Atas: Dimensi bawah
- Panjang : 32 Panjang : 30 m
- Lebar : 2 m Lebar : 4 m
- Tinggi : 1.05 m Tinggi : 1.5 m
Pelaksanaan pembuatan pier head/ pile
cap dilakukan dalam tiga tahap, yaitu pembuatan bekisting, pembesian, dan pengecoran.
Pengecoran dilakukan dalam dua tahap, yaitu bagian bawah pier dan bagian atas
pier.
Setelah bekisting selesai dikerjakan,
dilakukan pekerjaan pembesian yang meliputi pemasangan/ pengelasan besi WF
pengikat tiang pancang, pembesian tulangan pilar bagian bawah, pilar samping,
dan pilar bagian atas. Setelah semua tulangan terpasang, tahap berikutnya
adalah pekerjaan pengecoran.
Beton dengan K-350 dibuat berdasarkan
hasil test pencampuran/ trial mix. Untuk setiap
truk mixer beton yang berasal dari batching plant, dilakukan uji slump beton.
Slump yang dipersyaratkan adalah t ± 8-12 cm.
Truk mixer kemudian membawa beton ke
lokasi proyek untuk dituangkan ke concrete pump. Sebelum dituang, dilakukan
pengambilan benda uji sebanyak 48 buah untuk tiap pile cap serta pengujian
slump ulang. Dengan bantuan concrete pump, beton tersebut dituangkan ke dalam
pile cap lapis demi lapis sambil dipadatkan. Tebal tiap lapisan ± 30 cm. Setelah itu dilaksanakan pekerjaan finishing
pada permukaan beton.
Hal penting yang perlu diperhatikan
selama pelaksanaan pengecoran beton dengan massa besar (mass concrete)adalah
perbedaan suhu. Agar didapat suhu beton merata tanpa terjadi perbedaan yang
besar dilakukan perawatan atau curing beton dengan karung basah selama 14 hari.
TIANG
PANCANG
Tahap
Awal Dan Pemancangan Selanjutnya
Pondasi
yang digunakan untuk causeway adalah tiang pancang baja dengan diameter 600 mm
dengan spesifkasi sesuai dengan ASTM A252 Grade 2. Panjang masing-masing pipa
12 m, dengan kedalaman pemancangan rata-rata untuk Sisi Surabaya sekitar 25 m
dan sisi Madura 33 m.
Pelaksanaan pekerjaan tiang pancang ini meliputi
pekerjaan pemancangan, pengisian pasir, pengisian beton tanpa tulangan dan
pengisian beton dengan tulangan. Kedalaman dari masing-masing pengisian ini
didasarkan atas kondisi daya dukung tanah dan penggerusan tanah (scouring).
Saat pelaksanaan 2003-2004, pemancangan di tahap awal dilakukan dengan
memanfaatkan jalan kerja yang dibuat dengan menimbun, yaitu di Abutment (A0),
Pilar 1-5 untuk sisi Surabaya. Sementara di sisi Madura di Abutment (A102), dan
Pilar 101 sampai dengan pilar 96. Untuk pilar selanjutnya pekerjaan pemancangan
dilaksanakan dengan menggunakan ponton pancang.
Persiapan
Hal penting yang harus diperhatikan adalah
monitoring stok tiang pancang pipa baja yang sudah di-coating, sesuai kebutuhan
untuk menjaga kontinuitas pekerjaan pemancangan. Selanjutnya adalah pemindahan
stok pipa ke tepi pantai sesuai dengan kebutuhan. Peralatan yang digunakan
untuk pemindahan ini adalah crane service 25 ton dan truk trailer.
harus sudah dipersiapkan di posisi yang telah
ditentukan. Kemudian crane ditempatkan di titik yang ditentukan dan dikontrol
dengan teropong teodolit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar