Rancangan ini berupa hasil (beserta
konsep) perancangan komplek bangunan Gereja HKBP (Huria Kristen Batak
Protestan) di kota Medan. Konsep utama perancangan gereja HKBP ini adalah
arsitektur tradisional Batak Toba dimana diterapkan/ ditransformasikan
nilai-nilai budaya ke dalam bentuk gedung gereja, gedung kantor dan rumah
tinggal, gedung aula dan rancangan tapaknya. Konsep lainnya yang digunakan
dalam rancangan adalah nilai gereja dan nilai budaya seperti huta,jabu,
ulos,gorga. Metoda pendekatan perancangan yang digunakan dalam proses
desain ini adalah dengan studi literatur, studi pengamatan lapangan, studi
banding dan wawancara terhadap.
Tujuan perancangan ini untuk mejawab
masalah kelokalan yaitu penerapan transformasi nilai budaya lokal Batak Toba
dan arsitektur tradisional, serta permasalahan lain yang terdapat pada desain
gereja HKBP khususnya di Medan. Hal tersebut seperti kurangnya lahan terbuka
yang bisa digunakan untuk jemaat melakukan aktivitas selain beribadah,
merancang penghawaan mikro disekitar gereja dengan suhu kota yang panas.
Penerjemahan nilai-nilai lokal dan arsitektur tradisional dalam transformasi
seperti bentuk massa gereja, fasade, erbang, perencanaan lahan, lansekap dan
beberapa hal lainnya
Lingkungan gedung Gereja HKBP ini
terletak di daerah penting di kota Medan di mana terdapat Kantor Gubernur,
Mesjid Agung, Kantor Departemen Keuangan RI, mall Sun Plaza, dan komponen
penting lainnya. Kemudian akan tampil desain terhadap permasalahan konteks kota
tersebut. Permasalahan dalam merancang gereja HKBP adalah permasalahan bangunan
berupa permasalahan fungsi,bentuk dan struktur, permasalahan lingkungan dan
permasalahan sosial.
Gedung-gedung pada komplek Gereja
HKBP memiliki fungsi ruang berupa ruang ibadah yang terdiri dari altar, ruang
duduk jemaat, ruang musik, ruang persiapan, ruang paduan suara dan ruang audio
visual, ruang kantor para pendeta dan majelis gereja, ruang/ rumah tempat
tinggal pendeta dan beberapa majelis gereja, ruang ibadah anak sekolah minggu
dan remaja serta ruang untuk pertemuan besar seperti pesta berupa aula.
Ruang-ruang tersebut meliki luasan total sebesar 5497.9 m2 yang
terletak di atas lahan seluas 7500 m2 dan dikonfigurasikan dalam
gedung yang terpisah-pisah yang terdiri dari tiga buah massa gedung yaitu
gedung gereja dengan ketinggian dua lantai, gedung kantor, rumah pendeta, ruang
sekolah minggu dan pelayanan jemaat yang disatukan dengan ketinggian tiga
lantai, dan gedung aula/ sopo dengan ketinggian satu lantai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar