Rabu, 05 Maret 2014

Galeri Astronomi dan Planetarium



Galeri Astronomi dan Planetarium di Kota Baru Parahyangan



             Lahan perancangan terletak di dalam Kota Baru Parahyangan, di kawasan pengembangan fasilitas town center KBP, yakni di lembah yang dikelilingi oleh tebing dengan pepohonan. Kota Baru Parahyangan merupakan kota baru (new town) yang bertujuan untuk menjadi kota mandiri yang lengkap dengan fasilitas-fasilitas penunjang termasuk fasilitas pendidikan. Lokasinya strategis karena mudah dicapai baik dari Bandung maupun Jakarta. Oleh karena itu pembangunan planetarium di tempat ini akan semakin melengkapi fasilitas pendidikan dan hiburan Kota Baru Parahyangan sekaligus membuat planetarium dan galeri  mudah diakses oleh masyarakat secara luas.
              Planetarium adalah sarana hiburan edukatif (edutainment) yang menawarkan pembelajaran mengenai alam semesta melalui tayangan video yang disorotkan secara 360o ke langit-langit ruangan berbentuk kubah. Sebagai sarana edukatif, planetarium tidak berdiri sendiri, namun menjadi sebuah bagian dari fungsi yang lebih besar atau berdampingan dengan fungsi pendukung yang memiliki fungsi sama. Planetarium itu sendiri sebenarnya hanya berupa sarana simulasi visual semacam auditorium beratap kubah dan mirip dengan bioskop. Jadi, dengan hadirnya fungsi pendukung lain, fasilitas yang direncanakan akan lebih menarik dan lebih informatif.
             Kebutuhan akan pengetahuan Astronomi di Indonesia masih kurang mendapat fasilitas. Oleh karena itu, pembangunan planetarium dan galeri Astronomi ini akan menjawab kebutuhan tersebut. Planetarium dan galeri ini akan berperan sebagai penyalur informasi mengenai Astronomi kepada masyarakat luas. Informasi yang disampaikan akan dikemas secara padat, menarik, dan mudah dimengerti oleh pengunjung, sehingga tujuan untuk meningkatkan pengetahuan Astronomi dalam masyarakat dapat dicapai.
             Konsep Kota Baru Parahyangan yang ingin menawarkan suasana alami akan diwujudkan dengan memberikan banyak ruang terbuka dan pohon-pohon. Berdasarkan konsep ini, lahan yang dapat dibangun menjadi terbatas. Pembangunan vertikal untuk meminimalkan luas bangunan yang menapak ke tanah menjadi solusi pilihan. Sisa lahan yang ada akan diolah menjadi ruang-ruang terbuka hijau yang menambah keasrian kawasan.
             Wawancara dilakukan pada awal proses perancangan untuk mendapatkan informasi mengenai planetarium dan fungsi-fungsi penunjang di dalamnya. Kunjungan tapak serta analisis tapak dilakukan untuk memperoleh bentuk massa bangunan yang mungkin diterapkan pada lahan perancangan. Selanjutnya massa bangunan tersebut dikembangkan berdasar skenario pengunjung planetarium dan galeri Astronomi ini. Pemilihan material dan pola fasad diturunkan dari konsep bangunan yang modern. Studi literatur dan kunjungan langsung ke proyek sejenis dilakukan untuk mengetahui perkembangan planetarium serta kondisi planetarium saat ini, sehingga mendapat gambaran mengenai suasana yang ingin diwujudkan ke dalam bangunan ini.












2 komentar:

  1. Kak, mau nanya, aku kan liat blog kakak yg tentang galeri astronomi dan planetarium di kota baru parahyangan. Nah aku liat ada postingan gambar kerjanya. Jadi gini kak, aya mahasiswa interior di bandung kebetulan tugas akhirnya tentang planetarium. Saya disuruh cari denah dari mahasiswa arsitektur yang pernah buat planetarium juga, jadi nanti saya ngedesain interiornya dari denah itu. Saya udah coba survey ke planetarium jakarta tapi ternyata denahnya gak ada, jadi saya terpaksa harus cari denah dari yg udah pernah bikin kak. Saya udah ke perpus arsi ITB juga kemarin kebetulan liat TA kakak ini dan saya cocok. Boleh minta tolong gak kak? Butuh banget kontak kakak yg bisa saya hubungin secepatnya.

    BalasHapus
  2. kak permisi mau tanya untuk Dinah planetarium ini apakah sama dengan denah planetarium Jakarta, terus kak Aku boleh minta gambar denahnya gk kak untuk tugas kuliah saya sebagai mahasiswi desain interior di karenakan pandemi tidak bisa langsung ke lokasi

    BalasHapus